Tahun 2008, sekelompok ilmuan Inggris mengumpulkan cacing yang mereka temukan di TPS (Tempat Pembuangan Sampah) karena mereka penasaran bagaimana mereka mencerna sampah, dan karena jadi ilmuan kadang memang harus kotor.
Spesies cacing ini ditemukan di lokasi pertambangan tua yang ditinggalkan dan telah menjadi TPS di Cwmystwyth, Wales oleh para peneliti dari Universitas Reading, dipimpin oleh Mark Hodson. Ia mengatakan kalau cacing-cacing tersebut memakan logam apa saja yang mereka temui, dan logam tersebut entah bagaimana membantu perkembangannya.
“Para cacing ini terlihat mampu mentoleransi logam berat dengan konsentrasi sangat tinggi, dan logam ini tampak pula mengendalikan evolusi mereka,” tambah Mark.
Dan bagian terbaiknya? Mereka hanya memakai racun terganas dalam logam ini, arsen dan timbal, untuk bertahan. Jadi mereka pada dasarnya mereka membuat logam versi bebas racun. Efek pemurni cacing ini adalah tanah yang mereka hasilkan – yang sebelumnya boleh diberi tanda tengkorak dan tulang bersilang – dapat menopang kehidupan tanaman; sendirian mereka menghidupkan kembali seluruh daerahnya.
Walau begitu, kadar racun partikel logam dalam kotoran ini dalam jangka panjang belum diketahui karena selubung protein pelindungnya akan mencair seiring berjalannya waktu.
Ada dua spesies lagi kemudian ditemukan di Inggris barat daya. Sekarang ada tiga cacing super yang benar-benar baru dalam sains.
Penyelidikan tim Mark menggunakan sinar-x untuk menyirami cacing dengan cahaya tajam, memungkinkan mereka melacak partikel logam seribu kali lebih kecil dari sebiji garam. Para peneliti mengatakan kalau para cacing ini menemukan cara cerdas untuk mengubah unsur logam inert dalam tubuh mereka, dengan melapisi tiap partikelnya dengan sebuah protein khusus, yang mencegah kimiawi ini berinteraksi dengan bagian dalam tubuh sang hewan.
Tujuan jangka panjangnya adalah menternakkan dan melepaskan cacing-cacing ini di lokasi tercemar untuk mempercepat proses pembangunan tanah dan membantu memicu rehabilitasi ekosistem, kata Mark.
“Pada gilirannya tanaman yang tumbuh dari tanah produksi cacing ini akan menjadi sangat efisien sehingga anda dapat menggunakannya sebagai sumber logam dalam proses industri,” kata Mark. “Jadi anda tinggal mencabut tanamannya dan membawanya ke pabrik untuk diproses.”
Peneliti lain, Peter Kille mengatakan, cacing ini dapat menjadi alat diagnosa konsentrasi logam di lahan tercemar.
“Apa yang menarik adalah bahwa tiap jenis logam berat menciptakan peristiwa evolusi yang unik,” tambahnya. Cacingnya mengembangkan cara baru berhadapan dengan logam itu atau mencari solusi yang sama dengan populasi lain.
Referensi
Cracked.com. 6 Ways Nature Cleans Up our Messes better than We Do. Cracked Science. 2011.
Owen, J. Heavy Metal-Eating “Superworms” Unearthed in U.K. National Geographic, 7 Oktober 2008.
Vieru, T. Metal Eating Worms Could Help Reduce Pollution. Softpedia News, 8 Oktober 2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar