TeraCopy merupakan sebuah program yang desain khusus untuk mempercepat proses copy maupun move file. Dengan mempergunakan TeraCopy anda akan merasakan adanya perubahan yang lumayan cepat ketika anda melakukan proses copy paste sebuah file. Selain itu dengan adanya fitur Resume dan Pause, anda tidak harus mengulangi lagi proses copy dari awal bila di tengah-tengah terjadi error begitu juga anda bisa mem-pause proses copy dan kemudian melanjutkannya.
Ketika terinstal di komputer anda, menu TeraCopy akan muncul di Klik Kanan Mouse pada Windows Explorer, dari sana anda bisa melakukan proses copy dengan mempergunakan TeraCopy.
Apple adalah sebuah perusahaan yang terletak di california. bergerak di bidang teknologi komputer. Apple sangat terkenal perangkat keras ciptaanya, seperti MacBook, iMac, iPod dan telepon genggam iPhone
Singkat cerita ane mau kasi agan desain desain dari designer berbakat di seluruh dunia gan
Spoiler for nih gan pictnya:
sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10158957
Lakukan langkah-langkah berikut di komputer yang ada modemnya:
1. Start > Control Panel > Network and Internet Connections > Network Connections 2. Pilih koneksi yang hendak dishare, lalu klik-kanan mouse 3. Pilih Properties 4. Pilih tab Advanced 5. Di opsi Internet Connection Sharing, pilih (centang) Allow other network users to connect through this computer’s Internet connection. 6. Pilih opsi Establish a dial-up connection whenever a computer on my network attempts to access the Internet kalau anda mengijinkan komputer satunya untuk otomatis melakukan dialup. 7. Klik OK. Akan muncul peringatan bahwa IP Address LAN Card anda akan diset menjadi 192.168.1.1. Yang perlu diingat adalah komputer lawan harus memiliki IP Address dalam range 192.168.1.2 sampai 192.168.0.254 (supaya masuk dalam segmen yang sama – ingat artikel yang lalu.
Menyiapkan parameter koneksi untuk komputer lawan:
1. Masuk ke Start > Control Panel > Network Connections
2. Pilih Local Area Connection. Klik-kanan mouse lalu pilih Properties.
3. Pilih tab General, klik Internet Protocol (TCP/IP). Klik Properties.
4. Anda boleh pilih opsi Obtain an IP address automatically. Tapi lebih aman jika anda berikan IP Address dalam range 192.168.1.2 sampai 192.168.1.254 lalu di Gateway ketikkan 192.168.1.1 (alamat IP modem yang dishare)
5. Klik OK. Selesai
Langkah terakhir:
1. Buka menu Start > Control Panel > Internet Options
2. Pilih tab Connections. Klik tombol Setup.
3. Akan muncul New Connection Wizard. Klik Next
4. Pilih Connect to the Internet. Klik Next
5. Pilih Set up my connection manually. Klik Next
6. Pilih Connect using a broadband connection that is always on. Klik Next
7. Klik Selesai
Sekarang coba buka browser internet favorit anda dan mulai menjelajah internet.
Selintas permainan Hermawan Susanto, suami dari Sarwendah Kusumawardhani yang juga pebulutangkis Indonesia biasa-biasa saja. Tapi kenyataannya justru sering menjadi antitesa bagi permainan pemain-pemain kelas dunia. Salah satu yang merasakannya adalah Zhao Jianhua-pemain andal China yang begitu perkasa di tahun 1990-an.
Banyak yang ketar-ketir bila berhadapan dengan Jianhua. Tapi begitu berhadapan dengan Hermawan, Jianhua mati kutu.
Hal ini terjadi di arena Olimpiade Barcelona 1992. Pada event ini, Hermawan memang hanya merebut medali perunggu, sementara Alan Budikusuma dan Ardy B.Wiranata yang bertemu di final merebut emas dan perak. Tapi banyak orang yakin, kalau Jianhua tidak dijegal dahulu oleh Hermawan di perdelapan final, sulit bagi Alan dan Ardy untuk merebut emas dan perak.
Sampai sekarang kemenangan atas Jianhua masih dikenang Hermawan. Ia tampil sebagai underdog. Tidak dijagokan. Apalagi dalam tujuh kali pertemuan sebelumnya dengan Jianhua, Hermawan selalu kalah.
Tetapi putra dari pebulutangkis Agus Susanto dan Megah Idawati ini tidak mau menyerah. Semangatnya tetap besar. Ambisinya untuk menumbangkan Jianhua juga tetap membara.
“Saya jadi yakin bisa menang, apalagi ini pertemuan kedelapan, angka hoki”, katanya. Benar saja, bermain ringan dia menang 15-2 di game pertama atas si nomor satu dunia dan unggul 14-7 di game kedua. “Saya takabur jadi menggangap enteng lawan. Dia pun bisa mengejar menjadi 14-14. Deuce tiga, saya dapat nol”, katanya.
Optimisme berubah, dia jadi pesimis.namun, semangatnya tumbuh lagi saat istirahat 5 menit dia ditawari ganti celana yang sudah basah kuyup oleh Ricky Subagja. “Kalau ganti celana kamu mainnya jadi lebih bagus,” kata Ricky. Di game ketiga Hermawan yang bermain lebih bebas, unggul 14-7. Ternyata Jianhua bisa menyusul menjadi 14-14. Sejarah seperti akan berulang ketika Jianhua memimpin 14-16.
ZHAO JIANHUA
“saya seperti nggak percaya. Benging saja. Mau lempar raket tidak sempat, Cuma menyalami dia saja,” kata Hermawan, yang dalam perjalanan berikutnya kalah oleh Ardy di semifinal.
Sukses Hermawan pun luar biasa, mengingat sebelumnya hampir tidak bisa main di olimpiade. Awal tahun 1992 dia masih nomor 6 di Pelatnas. Prestasinya melorot sehinnga kerap tidak dikirim ke luar negeri. Karena tiap negera hanya boleh diwakili 3 orang, maka ia harus berjuang keras. Dengan biaya sendiri ia ikut dalam berbagai kejuaraann di Eropa. Hasilnya, dia juara di Belanda, finalis di Jerman, dan juara di Denmark. Peringkatnya meroket, tinggal di bawah Ardy dan Alan, di atas Joko Suprianto, Fung Permadi, Bambang Supriyanto.
“Di Denmark saya sempat di suruh mengalah oleh pengurus PBSI karena sudah juara di Belanda dan finalis di Jerman. Tapi saya nggak mau,” kenangnya. Ia saat yunior dinilai begitu potensial sehingga ia sudah diperebutkan oleh dua pabrik raket Pro Kennex dan Yonex. Ia baru bermain bulutangkis di umur 12 tahun karena dia lebih gemar bermain biliar. Suatu saat ia bermain dan oleh tokoh PB Djarum Goo Phoe Thay dinilai berbakat sehingga diminta berlatih di PB Djarum, tempat ayah Hermawan, Agus Susanto, melatih. Perkembangannya pesat. 1983 sudah menjadi juara Piala Munadi, kompetisi bergengsi se-Jawa Tengah. Di seleksi 1984 ia pun sukses, dan 1985 terpilih masuk Pelatnas bersama Alan.
Tidak banyak gelar juara yang didapat pebulutangkis kelahiran Kudus, 24 September 1967 ini karena ketatnya persaingan. Gelar pertama di dapat di Belanda 1990, mengalahkan Chris Bruil, pemain tuan rumah. Gelar terakhir di Malaysia Terbuka, di Kinabalu, 1997 setelah menundukkan Peter Gade di final. Di luar Olimpiade,prestasi terbesarnya adalah menjadi runner-up kejuraan dunia di Birmingham, Inggris, 1993. Dia sudah yakin jadi juara karena lawan tangguhnya Thomas Stuer Lauridsen di semifinal dn tinggal menghadapi Joko. Ternyata dia kalah. “Mungkin karena saya takabur”. Waktu wartawan bertanya sehari sebelumnya bagaimana rasanya menjadi juara.
Prestasi
Medali Perunggu Olimpiade Barcelona 1992
Medali Perak Kejuaraan Dunia 1993
Juara Malaysia Terbuka 1997
Juara AS Terbuka 1995
Juara Hongkong Terbuka 1993
Juara Belanda Terbuka 1990 dan 1992
Juara China Open 1992
Juara Denmark Terbuka 1991
Juara Taiwan Terbuka 1991 dan 1995
Juara Thomas Cup 1994 (Tim Piala Thomas Indonesia)