Sabtu, 28 Januari 2012

LELY SAMPOERNO, MENJADI ATLET PENEMBAK SAAT IKUT BERBURU

 
Dalam bidang menembak, Indonesia bisa bangga memiliki mantan atlet penembak jitu ini. Karena Indonesia merupakan negara pertama di kawasan Asia yang melahirkan penembak putri  di dekade tahun 1960-an. Bisa mengenal menembak sebenarnya secara kebetulan didapatkan beliau. Suaminya, Setyo Sampoerno (almarhum) yang menjabat sebagai Purnawirwan Angkatan Udara memiliki olaraga berburu.
Lely pernah mengikuti suaminya berburu, namun siapa yang sangka, sejak saat itu dirinya jatuh cinta di cabang ini. Rajin berlatih adalah resep sukses. Sejak menekuni olahraga menembak, Lely terus mengasah bidikannya. Sebagai ujian pertama yaitu pada tahun 1961. Saat itu, ia mengikuti kejuaraan Menembak Antar Angkatan (Angkatan Darat, Angkatan Udara, serta Kepolisian Indonesia).
Hasilnya cukup memuaskan, Lely meraih juara nomor pistol. Ketika Asian Games 1962 digelar di Jakarta, dia lolos seleksi untuk mewakili Indonesia. Lely menjadi satu-satunya penembak putri, sebab saat itu belum ada aturan pemisahan antara penembak putra dan penembak putri. “Sempat diprotes peserta negara lain, namun dalam peraturan tidak tertulis. Karena itu saya dapat mengikuti event tersebut”, kenang Lely yang saat itu berhasil mempersembahkan medali  perak. Selama menggeluti menembak,  itulah moment yang paling mengesankan.
Dia bersaing dengan petembak-petembak putra di  nomor pistol. Di tahun 1983, Lely masih membuktikan sebagai petembak putri terbaik di kejuaraan Asia dengan medali emasnya. Berkat prestasi gemilangnya, Lely lolos mewakili Indonesia ke Olimpiade 1984 di Los Angels, Amerika Serikat. Walaupun tidak menyabet medali di event tingkat dunia tersebut, dia cukup bangga menempati posisi 12 dunia.
“Persaingan cukup ketat, saya bersyukur menempati posisi ke-12,” ungkap ibu dari tiga anak yang masih aktif sebagai pengurus di PB.Perbankin ini. Di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON), dia telah tujuh kali mengikutinya. Dimulai dari PON V tahun 1961 hingga PON XI tahun 1985. Terkumpul 13 medali emas diraihnya di event tingkat nasional tersebut.  Untuk level SEA Games (SEAG), dia telah mengikutinya sejak SEAG VIII 1977 di kuala Lumpur, Malaysia hingga SEAG XIII 1987 di Jakarta.
Ada 8 medali emas,  dia koleksi dari hasil prestasinya, selama enam kali berturut-turut mengkuti event tingkat  Asia Tenggara. Begitu cintanya dengan olahraga itu, setelah pensiun dari menembak, sejak tahun 1989 aktivitasnya menjadi juri pertandingan. Semuanya event tingkat internasional, seperti SEA Games, Kejuaraan Asia hingga tingkat Olimpiade. Lely telah dua kali  menjadi juri di Olimpiade (1992 di Barcelona dan 1996 di Atlanta).
Dari ketiga anaknya, ada satu yang mengikuti  jejaknya, yakni Lulu Sampoerno. Beliau berharap atlet-atlet  menembak putri  Indonesia  dapat berprestasi lebih dari yang pernah diukirnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Indonesian Freebie Web and Graphic Designer Resources