Minggu, 08 Januari 2012

PENGARUH AIR MANI




Apa iya? Kalau bicara syair, tidak mesti kritis. Tapi kalau bicara fakta ilmiah, cek dulu kebenarannya. Mari kita lihat isi sperma, adakah manusia di situ.

Tunggu ini bukan porno. Ini pembahasan mengenai embriologi manusia berdasarkan fakta ilmiah. Sekarang apa kata sains?
Mani (cairan seminal) itu sebenarnya terdiri dari banyak bagian loh. Ini dia komposisinya
1.  Sebagian besar air
2.  Garam terlarut
3.  Sel sperma
4.  Protein yang bertindak sebagai pelumas dan pelindung sel sperma
Hehe, ada garamnya. Anda tentu sudah menduga rasanya toh. Nah, dari empat bagian tersebut, hanya sel sperma saja yang menjadi pembentuk manusia. Dan dalam mani bukan cuma satu sel sperma loh, tapi 20 juta sel sperma untuk tiap milimeter kubik mani.
Sel sperma ini sendiri sebagian besar terdiri dari sebuah nukleus yang memuat DNA untuk membuahi sel telur. Ada juga sejumlah besar mitokondria untuk menghasilkan energi buat gerakan berenang sel sperma. Dan juga ada bagian sel yang berisi protein khusus yang berfungsi menancapkan sel sperma ke sel telur sehingga ia tidak jatuh saat mulai masuk ke dalam sel telur.
Jadi dari segitu banyak cuma ada satu. Satu yang keciiiiiiiiil banget yang membentuk sebagian dari manusia. Tapi tidak cukup cuma sel sperma kecil ini. Ia juga perlu si raksasa sel telur. Sel sperma cuma membawa 23 kromosom, padahal manusia punya 46 kromosom. 23 kromosom sisanya dari mana? Ya dari ibu. Dari sel telur. Tanpa itu gak bakalan ada manusia.
Nah, sekarang bagaimana? Apakah manusia dulunya mani?
Coba kita pakai contoh yang lain. Handphone. Ia terbuat dari plastik, transistor, resistor, baterai, konduktor, chip silikon, dsb. Sekarang saya tanya. Apakah ini berarti handphone itu dulunya plastik? Apakah handphone itu dulunya baterai? Apakah handphone itu dulunya resistor?
Mari kita pakai prinsip occham disini. Koq bisa sih manusia itu dulu dipandang mani semata? Bukannya lebih tepat secara ilmiah, kalau manusia itu dulunya sel sperma dan sel telur yang bergabung?
Well, ini masalah superioritas pria. Orang jaman dulu di dominasi oleh pria. Kelahiran manusia kurang lebih dianggap mirip dengan proses kelahiran padi. Anda lihat padi lahirnya bagaimana? Dari benih yang ditanam. Begitu juga manusia. Penduduk tradisional jaman agraris mengira mani itu adalah benih, dan rahim wanita adalah semata tanah yang disemai. Seperti menabur benih padi di tanah. Dengan pemahaman ini, wajar kalau dikatakan orang jaman dulu kalau “manusia dulunya mani” sama halnya dengan “padi dulunya benih padi” atau “pohon rambutan dulunya biji rambutan”.
Pemikiran orang masa lalu cukup ilmiah. Mereka melakukan pengamatan dan menarik kesimpulan. Tapi berdasarkan standar ilmiah sekarang, itu sudah sangaaaaaat terbelakang. Kita tidak dapat Cuma mengamati dengan indera kita, kita perlu alat bantu. Dengan mikroskop, ECG, teleskop, kita memperluas cakrawala dan pengetahuan kita. Sekarang kita tahu, manusia bukanlah berasal dari mani semata, tapi manusia berasal dari sel sperma dan sel telur yang menyatu dan dipelihara dalam rahim ibunda.
 faktailmiah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Indonesian Freebie Web and Graphic Designer Resources