Rabu, 11 Juli 2012

JANGAN SERING MEMBERIKAN HUKUMAN FISIK PADA ANAK

 Hukuman merupakan suatu ganjaran yang diberikan kepada seseorang karena melakukan suatu tindakan yang  dianggap salah dan melawan peraturan yang ada.
 
Berbicara mengenai hukuman, setiap anak juga pasti pernah mendapatkan dari orang tuanya. [Admin juga sering waktu kecil. HAHAHHAHHA].
Biasanya hal ini sering kita jumpai pada anak-anak yang masih TK,SD ataupun SMP. Anak-anak di hukum karena kebandalan, atau pelawan. Kalau SMA admin rasa sudah mulai hilang, karena kita kan sudah tahu membedakan yang dilarang dengan yang tidak. [Tapi ada juga sih yang  melakukan yang dilarang. Kalau dilarang orangtuanya, tidak terima, terus lari dah dari rumah, kalau nggak, seperti yang di sinetron itu dah. Anda tahu kan. Heheheh]


Orang tua juga bisa kehilangan kontrol saat anaknya sudah tidak bisa lagi dinasehati. Dan tanpa sadar, tindakan memukul, menampar, atau pun diluar akal sehat bisa terjadi. Seperti mengurung anak di kamar mandi. 

 
 
Hal ini sebenarnya dapat diatasi apabila sejak dini, si anak sudah diajarkan kemandirian dan tanggung jawab. Admin bilang begini, karena admin udah melihat secara langsung. Ceritanya, dalam keluarga itu mempunyai tiga orang anak, anak pertama dan kedua masih SD, sedangkan yang ketiga masih belum sekolah.  Ibu si anak inii bekerja sebagai penjahit, sedangkan ayahnya sebagai guru.
Nah, pas admin kerumahnya mau mengantar jahitan, disitulah admin terkejut. Anak-anaknya yang terbilang masih SD dan masih kecil ini udah tahu cara membersihkan dan mengatur rumah tanpa harus disuruh orangtuanya. Sementara adinya yang paling kecil, asyik bermain. Maklum, masih kecil soalnya. Hehehe...


 

 
Pokoknya bisa dibilang, rumah itu bersih dan teratur. Udah gitu, selama admin ke situ, (penjahit langganan soalnya. Hehehe), orang tuanya tidak pernah berteriak-teriak hanya untuk menyuruh anaknya. Selain itu, anakna juga bukan tipe-tipe pelawan. Bagaimana?? Bagus kan didikan orangtuanya..


 


 
Kembali ke topik. Pemberian hukuman fisik yang berlebihan ataupun pemberian hukuman fisik yang kerap dilakukan pada anak akan membuat si anak bersikap lebih agresif, depresi dan bisa jadi mengalami gangguan mental.



 


 
Sebuah studi yang dilakukan selama 20 tahun oleh para peneliti dari University of Manitoba dan Children’s Hospital of Eastern Ontario menyimpulkan bahwa memukul, menampar, atau membentak saat si kecil berbuat nakal dapat memancing tindakan agresif saat mereka dewasa nanti.


 


 
Yap, admin setuju dalam hal ini. Bagaimana tidak, pelecehan seksual yang dialami anak saat kecil saja bisa jadi terbawa-bawa sampai dewasa, seperti kasus aktor Indonesia, yang sempat menjadi homo karena telah mengalami pelecehan seskual sejak kecil, namun untungya, aktor itu dapat berubah. 


 


 
Keterkaitan antara hukuman fisik dengan tingginya sikap agresif dan pemberontak yang dirasakan anak terhadap orang tua, saudara dan teman-temannya ditemukan oleh salah satu anggota tim peneliti Joan Durrant.

 
Penelitian tersebut dilakukan kepada 500 keluarga dengan sejumlah anak yang kerap mendapat hukuman secara fisik, seperti dipukul, ditampar atau dibentak oleh orang tuanya.

 
Akibat hukuman fisik tersebut, mereka menjadi rentan depresi dan gangguan mental lainnya. Gangguan ini berkembang hingga mereka beranjak dewasa, ditambah dengan sikap agresif dan kerap membantah orang-orang di sekitarnya.
Pengamatan selama 20 tahun tentang hukuman fisik kepada anak ini, peneliti menemukan banyak sekali perubahan mengenai metode hukuman pada anak di mastarakat.
Pada beberapa negara hukuman fisik membentak, menampar, memukul, atau menepuk bokong sebagai tindakan sanksi bagi anak mulai diatur secara hukum.

 
Di 20 negara Eropa termasuk Jerman, Spanyol dan Belanda hukuman fisik ini dilarang keras. Tetapi di AS, memukul anak sebagai bentuk hukuman dilegalkan dengan batasan-batasan tertentu yang berbeda di masing-masing negara bagian. Di Inggris, hukuman secara fisik masih diperbolehkan, asalkan tidak meninggalkan bekas luka di tubuh. Peraturan ini dibuat sejak 2004, tapi tidak menghentikan 71% persen orangtua yang masih keukeuh mendukung hukuman fisik terhadap anak.


 
 
Kesimpulan akhir yang diperoleh, tim peneliti menyarankan kepada para orang tua untuk tidak memberikan hukuman atau sanksi yang tidak melukai fisik dan mengetahui dampaknya kepada anak.
Karena itu, didiklah anak Anda dengan wajar dan berikan dia kepercayaan untuk melakukan tugas-tugasnya. Selain itu, perhatikan juga lingkungan dimana Anda berada. 


 

 
 “Didikan bijak yang dilakukan dari dini  akan menghasilkan buah yang baik. “
































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Indonesian Freebie Web and Graphic Designer Resources