Kenalkah Anda dengan atlet ini? Mungkin dari kita sebagian pasti tidak tahu. Beliau adalah atlet dari olahraga air, khususnya ski air. Ya, kita tahu di Indonesia memang olahraga yang satu ini kurang pemintanya. Hal ini lah yang membuat admin tertarik untuk membuat ke blog ini agar dapat berbagi informasi kepada pembaca blog ini.
Olahraga ski air ini tidak bisa lepas dari seorang FATH DAUD WANGKA.. Sejak 1979, dia mengenyam gelar juara nasional untuk kelompo remaja. Karenanya, Fath tidak rela bila ski air Indonesia harus punah. Lebih dari separuh umurnya dihabiskan di dunia ski air. Bahkan dulu saat umurnya menjelang umur 40 tahun, Fath masih tetap bergelut dengan olahraga ini. Prestasinya juga baik di tingkat nasional
Empat medali emas berhasil digenggamnya. Meski usianya masih remaja, tahun 1980 dia mengikuti Kejurnas senior, dan hasilnya sangat spektakuler karena ia dapat meraih empat medali emas dari empat nomor yang diikuti. Empat nomor yng dia ikuti adalah slalom, trick, jumping, dan beregu. Dari Kejurnas itulah , beliau nyaris tidak terkalahkan. Terakhir di PON XVI/2004 di Palembang dia mampu merebut 2 medali emas, 1 perak, dan 1 perunggu untuk kontingen DKI.
Di kalangan sesama atlet, Fath sering dipanggil tua-tua keladi, semakin tua semakin menjadi. Karena di usianya yang tergolong tua, ia masih dapat menunjukkan prestasi. “Semuanya itu tidak terlepas dari latihan keras dan disiplin. Tanpa kedua hal tersebut jangan mimpi seorang atlet bisa bertahan lama,” kata pria kelahiran Ulu Siau, Sangir Talaud, Sulut, 10 Mei 1965 ini.
Sayang, tidak banyak prestasi nternasional yang diukir Fath dan kawan-kawan. Prestasi terbaiknya di luar negeri adalh dua kali merebut medali perunggu untuk tim pada kejuaraan dunia grup III Asia Pasifik masing-masing di tahun 1983 di Selandia Baru dan 1987 di Bali. Setelah itu merebut empat medali emas dan satu perunggu di SEA Games XII/1983 di Singapura serta empat medali emas Malaysia Open 1984 di Miri Serawak.
Minimnya prestasi internasional itu lebih dikarenakan jarangnya atlet ski air kita dikirim ke luar negeri. Padahal banyak even ski air di luar negeri. Panitia disana pun sering mengundang Indonesia tetapi semuanya terganjal masalah dana. Dalam pandangan Fath, sebetulnya atlet seusia dia sudah harus mundur dan member kesempatan kepada yang muda. Namun beliau terpaksa bertahan bukan karena tidak tahu diri, tapi dikarenakan belum ada generasi penggantinya. Kalupun ada, prestasi mereka datar-datar saja.
Putusnya regenerasi di ski air ini diakui Fath sebagai bukti nyata bahwa pembinaan tidak jalan. Bahkan dia memperkirakan di masa mendatang Indonesia tidak mempunyai lagi atlet ski air jika kondisi ini tidak dibenahi. Sebagai orang yang sudah lama di ski air, Fath tentu tidak sudi Indonesia yang dikenal sebagai negara bahari (perairan) atau nenek moyangku seorang pelaut tidak punya atlet ski air.
“Saya tidak rela olahraga ski air di Indonesia punah,”tuturnya. Bercermin dari mondisi itulah, beliau yang mengenal olahraga air dari kakaknya, NH BUKASIANG seorang perwira TNI-AL dengan pangkat terakhir Kolonel mempunyai rencana untuk mendirikan sekolah ski air.
Sekolah ski air memang sudah rangka panjang Fath setelah pension sebagai atlet. Fath berharap dengan adanya sekolah ski air dapat meminimalkan ancaman punahnya cabang olahraga yang bernaung di bawah organisasi Persatuan Ski Air Seluruh Indonesia (PSASI) ini.
Terakhir, beliau juga ikut dalam SEA Games 2011, yang baru saja berlangsung. Beliau berhasil menyumbang medali emas perdana. Ia turun di nomor slalom putra. Ia menjadi nomor satu dengan perolehan 1,50 bola pada perpendekan tali 13 meter dengan kecepatan 58 detik. Wow, luar biasa..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar