Sputum merupakan dahak atau riak yang dibatukkan dan berasal dari bronchi, bukan bahan yang berasal dari tenggorokan, hidung ataupun mulut.
Orang yang sehat tidak mengeluarkan sputum. Jika ada, jumlahnya sangat kecil. Banyaknya sputum yang dikeluarkan bukan saja dientukan oleh penyakit yang sedang diderita, tapi juga oleh stadium peyakit itu. Jumlah yang besar yaitu, lebih dari 100ml per 24 jam, mungkin melebihi 500ml ditemukan pada edema pulmonum, abces paru-paru, bronchiectasi, tuberculosis pulmonum yang lanjut pada abces yang pecah menembus ke paru-paru.
Warna sputum bisa berbeda. Hal ini disebabkan stadium penyakitnya. Warna abu-abu atau kuning biasanya disebabkan oleh pus dan sel epitel. Merah oleh perdarahan segar, merah coklat disebabkan oleh darah tua dan didapat pada permulaan pneumonia lobaris, pada gangrene. Hitam disebabkan debu yang masuk ke jalan pernapasan.
Apabila ada warna merah oleh darah, perhatikan juga darahnya apa darah itu bercampur baur dengan dahak, atau hanya melapisi secara tidak merata pada bagian luarnya saja. Lalu perhatikan juga apakah darah itu berbusa dan muda warnaya. Hal itu member petunjuk kepada lokalisasi perdarahan.
Bau busuk dalam sputum segar didapat pada gangrene dan abces pulmonum, pada tumor ang mengalami necrosis dan pada empyema yang menembus ke bronchi. Apabila abces dibawah diafragma (subphrenik) menembus keatas akan didapat bau seperti tinja.
Unsure-unsur khusus yang ada dalam sputum:
1. Butir keju: potongan-potongan kecil berwarna kuning yang berasal dari jaringan nekrotik. Didapat pada tuberculosis pulmonum, gangrene, abces dan pada actinomycosis.
2. Uliran (spiral) Curschmann : benang kuning berulir.
3. Tuangan Bronchi : bahan tuangan itu adalah fibrin. Besarnya tergantung dari besarnya bronchus tempat membentuknya. Bisa didapat pada bronchitis fibrinosa dan kadang-kadang pada pneumonia.
4. Sumbat Dittrich : benda kuning-putih yang dibentuk dalam bronchi atau broncholi. Didapat pada asthma bronchiale, bronchitis dan bronchiectast. Sumbat Dittrich berbeda dari tuangan bronchi karena tidak tersusun dari fibrin, tetapi dari sel-sel rusak, lemak dan bakteri.
Keterangan
a. Sel epitel gepeng (dari mulut)
b. Leukosit
c. Eritrosit
d. Sel epitel alveolus, berpigment
e. Uliran Curschmann
f. Serat elastic
g. Tuangan bronchus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar