Papeda. Ya, makanan yang satu ini merupakan makanan yang khas dari Indonesia dan terdapat di Papua dan Maluku . Kenapa? Karena makanan pokok di sana adalah sagu.
Ya, sagu memang menjadi makanan utama penduduk Maluku dan Papua karena pohonnya tumbuh di hampir semua wilayah di sana. Sagu ini sering diolah menjadi bubur sagu, atau disebut juga Papeda.
Papeda dibuat dengan memasukkan tepung sagu ke dalam air biasa hingga cair. Kemudian, disiram air mendidih sambil diaduk hingga merata. Papeda dikatakan sudah matang jika sudah terlihat bening. Jika ada yang masih berwarna putih susu, berarti belum matang.
Setelah jadi, papeda akan terlihat mirip lem kanji. Papeda dihidangkan dalam semacam periuk besar yang disebut sempe, dan alat yang digunakan untuk mengambilnya adalah sejenis sumpit yaitu gata-gata
Papeda seringkali dinikmati bersama sayur ikan kuah kuning. Ikan yang digunakan biasanya ikan tongkol atau ikan mubara. Namun, bisa juga digunakan ikan kakap, kerapu, tuna, bahkan cakalang. Di dalam kuah kuningnya mengandung kunyit, cabe merah, dan jeruk nipis. Tak hanya ikan kuah kuning, cah kangkung bunga pepaya juga sering hadir menemani papeda.
Bagaimanakah rasanya?
Sulit mendefinisikan rasa papeda. Ada yang bilang, rasanya seperti lem. Mungkin karena teksturnya. Papeda disajikan dengan kuah kuning karena selain memberi rasa pedas asam, kuah ini juga mencegah papeda lengket di piring dan sendok.
FYI, warga Papua pernah memecahkan rekor MURI dengan mengikuti kegiatan makan papeda terbanyak. Acara yang terselenggara tanggal 16 Maret 2010 di Jayapura ini diikuti oleh sekitar 6000 peserta. Tak hanya warga lokal, warga dari daerah lain seperti Maluku, Sulawesi Selatan, dan Jawa pun ikut menikmatinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar